Cegah HIV Usia Muda, Yayasan Lekas Latih Ratusan Remaja Jadi Agen Edukasi

DETAKBOGOR.COM – Upaya pencegahan HIV/AIDS di kalangan remaja terus digencarkan. Salah satunya dilakukan Yayasan Lembaga Kajian Strategis (Lekas) Bogor yang menggelar pelatihan bertajuk Diklat Remaja Peduli HIV/AIDS pada Sabtu (26/7), di Aula Universitas Djuanda, Ciawi.

Sebanyak 200 remaja berusia 14–17 tahun dari 15 kecamatan di Kabupaten Bogor ikut ambil bagian dalam pelatihan tersebut.

Mereka dibekali pengetahuan tentang HIV/AIDS, keterampilan komunikasi efektif, hingga simulasi edukasi sebaya, dengan tujuan membentuk agen muda penyebar informasi yang mampu menyuarakan isu ini di lingkungannya.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Yayasan Lekas bekerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) serta Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.

BACA JUGA:  Pj Bupati Bogor Siap Dukung Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Warga

Selain melibatkan pihak sekolah dan komunitas lokal, pelatihan ini juga menggandeng lembaga pemerintah yang berfokus pada isu kesehatan remaja.

Ketua Yayasan Lekas, Muksin Zainal Abidin menjelaskan, tingginya kasus HIV/AIDS di kalangan usia muda menjadi alarm serius yang tidak bisa diabaikan.

“Hingga akhir 2024, tercatat 814 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Bogor. Yang mengkhawatirkan, pada triwulan pertama 2025 saja sudah ada 216 kasus, dan mayoritas dialami remaja usia 15–24 tahun,” ungkapnya.

Menurut Muksin, kondisi ini disebabkan oleh rendahnya tingkat pemahaman remaja mengenai HIV/AIDS, masih tingginya perilaku seksual berisiko, serta kurangnya akses informasi yang edukatif dan menyeluruh.

BACA JUGA:  Ketua KORMI Rike Iskandar Dukung Usulan Ketua DPRD Bangun Masjid di Stadion Pakansari

Selama pelatihan, peserta dibimbing melalui berbagai metode pembelajaran interaktif seperti diskusi kelompok, kerja tim, dan presentasi.

Mereka juga diminta merancang rencana aksi edukatif yang akan dijalankan di sekolah dan lingkungan tempat tinggal masing-masing.

“Setelah pelatihan ini, akan dilakukan monitoring dan evaluasi dalam waktu tiga bulan ke depan. Kami ingin melihat sejauh mana efektivitas kegiatan ini dalam menekan angka penyebaran HIV di kalangan usia muda,” tambah Muksin.

Langkah ini diharapkan mampu menciptakan gelombang kesadaran baru di kalangan remaja Bogor, sekaligus menjadi percontohan bagi daerah lain dalam memerangi HIV/AIDS melalui pendekatan berbasis komunitas dan pendidikan.***

Tags: , , , , , ,

Baca Juga

Rekomendasi lainnya