DETAKBOGOR.COM – Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia (MUNASAIN) adalah tempat wisata edukasi yang menawarkan pengalaman berbeda dari Kebun Raya Bogor.
Jika Anda ingin mencari pengalaman berbeda selain berkunjung ke Kebun Raya Bogor, MUNASAIN bisa menjadi pilihan menarik.
Berlokasi di kawasan Pusat Penelitian Biologi – LIPI, Jl. Ir. H. Juanda No.13, Kota Bogor, MUNASAIN menyimpan jejak panjang sejarah keanekaragaman hayati Indonesia serta hubungan erat antara manusia dan alam.
Museum ini menawarkan perjalanan menelusuri sejarah flora, fauna, dan budaya Nusantara yang kaya.
Dengan tiket masuk seharga Rp15.000 pada hari kerja dan Rp25.000 saat akhir pekan serta libur nasional, pengunjung dapat menikmati pengalaman berharga yang menggabungkan edukasi dan wisata dalam satu tempat.
Mengenal Sejarah MUNASAIN
Sebelum dikenal sebagai MUNASAIN, museum ini awalnya bernama Museum Etnobotani Indonesia (MEI) yang didirikan pada 1962 oleh Prof. Sarwono Prawirohardjo.
Museum ini diresmikan oleh B.J. Habibie pada 1982, kemudian mengalami perubahan nama menjadi MUNASAIN pada 2016.
Sejak saat itu, museum ini terus berkembang menjadi pusat pengetahuan tentang keanekaragaman hayati dan budaya Indonesia.
Begitu memasuki museum, pengunjung akan disambut oleh informasi mengenai sejarah pembangunan Kebun Raya Bogor, termasuk berbagai penelitian tentang tanaman dari masa ke masa.
Salah satu yang menarik perhatian adalah kisah tentang “Emas Hijau Nusantara”, yang merujuk pada komoditas perkebunan dan hasil hutan Indonesia bernilai tinggi.
Tak hanya itu, museum ini juga menampilkan sejarah beberapa institusi penting seperti Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) dan Herbarium Bogoriense.
Menjelajahi Koleksi Bersejarah di MUNASAIN
MUNASAIN memiliki lebih dari 2.000 koleksi yang mencakup alat tradisional masyarakat adat, berbagai jenis tumbuhan, hingga hewan langka yang telah diawetkan. Museum ini terdiri dari dua lantai dengan tema yang berbeda:
Lantai Dasar: Menggambarkan kehidupan masyarakat dari masa ke masa serta pemanfaatan tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari, seperti sagu dan cengkeh.
Lantai Pertama: Menampilkan sejarah geologi, biogeografi, serta evolusi kehidupan di Indonesia. Di sini, pengunjung bisa melihat koleksi alat berburu, bertani, serta berbagai fauna khas Nusantara.
Salah satu koleksi yang paling menarik perhatian adalah pajangan harimau Sumatra.
Dengan populasi yang kini diperkirakan kurang dari 500 ekor di habitat aslinya, keberadaan harimau ini semakin terancam.
Menurut salah satu staf museum, spesimen yang dipamerkan merupakan hasil sitaan dari perdagangan ilegal.
“Kami ingin masyarakat sadar bahwa perlindungan satwa bukan hanya tugas pemerintah atau aktivis, tetapi juga tanggung jawab kita semua,” ujarnya.
Selain harimau Sumatra, museum ini juga memiliki koleksi beruang madu, jalak Bali, serta berbagai hewan lain yang diawetkan sebagai bentuk edukasi konservasi.
Beberapa koleksi lainnya diperoleh langsung dari masyarakat adat, seperti alat berburu, meramu, dan bertani yang memiliki nilai sejarah tinggi.
Wisata Edukasi untuk Keluarga dan Anak-anak
Mengunjungi MUNASAIN bukan sekadar rekreasi, tetapi juga pengalaman edukatif yang memperkaya wawasan tentang kekayaan alam dan budaya Indonesia.
Dengan koleksi yang lengkap dan penjelasan yang informatif, museum ini sangat cocok dikunjungi keluarga dan anak-anak.
Selain mendapatkan hiburan, mereka juga bisa belajar tentang sejarah, ekologi, dan pentingnya pelestarian lingkungan.
Bagi Anda yang mencari destinasi wisata di Bogor yang unik dan sarat edukasi, MUNASAIN adalah tempat yang wajib dikunjungi.
Dengan akses yang mudah dan koleksi yang menarik, museum ini menjadi alternatif sempurna selain Kebun Raya Bogor. Jadi, sudah siap menjelajahi sejarah alam Indonesia di MUNASAIN?
Jadwal Operasional MUNASAIN:
Senin – Jumat: 08.00 – 16.00 WIB
Sabtu, Minggu & Libur Nasional: 07.00 – 16.00 WIB
Harga Tiket:
Hari kerja: Rp15.000
Akhir pekan & Libur Nasional: Rp25.000
Jangan lupa untuk memasukkan Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia ke dalam daftar perjalanan Anda saat berkunjung ke Bogor!***
Penulis: Safitri Salsabila (Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB)
Editor: Muzakkir, S.IP
Tags: Kebun Raya Bogor, MUNASAIN, Museum
Baca Juga
-
Berita.Headline.politik
Kemenangan Rudy Susmanto dan Jaro Ade Terus Menggema, Ribuan Kader Golkar Membludak di Cibungbulang
-
Berita.Headline.politik
Permasalahan Penghitungan Suara Pemilu 2024: Bawaslu Kabupaten Bogor Temukan Ketidaksesuaian Data di Beberapa Kecamatan
-
Berita.Headline
Penetapan Awal Ramadan 1445 H: Hilal Tak Terlihat, Puasa Diperkirakan 12 Maret
-
Berita.Headline
Dedi Mulyadi Tegaskan Penataan Ulang Sempadan Sungai di Jawa Barat
-
Berita.Headline
Sekda Kabupaten Bogor Ajak Diskop UKM Jadi Superteam Demi Majukan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
-
Berita.Headline
Mengharukan, Ketua DPRD Bogor Bagikan Ratusan Kursi Roda untuk Penyandang Disabilitas
Rekomendasi lainnya
-
Berita.Headline
Warga Cibinong Bogor Sambut Tahun Baru Islam 1446 H dengan Pawai Obor Meriah
-
Berita.Headline
Kafilah MTQ Kabupaten Bogor Terima Pembekalan Hadapi Ajang Jawa Barat 2025
-
Berita.Headline
Pangkostrad dan Pj Bupati Bogor Resmikan Titik Air Bersih di Desa Singajaya, Jonggol
-
Berita.Headline
Bantaran Sungai Cileungsi Amblas 30 Meter, Perumahan Villa Nusa Indah Terancam Banjir
-
Berita.Headline.olahraga
FPTI Kabupaten Bogor Fokus Pembinaan Atlet Jelang Porprov Jabar 2026
-
Berita.Headline
Pemkab Bogor Perkuat Sinergi Bersama Kadin Dorong Kemajuan Pembangunan