Libur Idul Fitri, Pantai Karang Putih Cukuhbalak Diserbu Wisatawan

DETAKBOGOR.COM – Pantai Karang Putih Cukuhbalak, Tanggamus Lampung menjadi idola saat libur Idul Fitri 1445 H dengan kedatangan ribuan wisatawan dari berbagai daerah.

Pada H+4 Idul Fitri, suasana pantai Karang Putih hingga pantai Tengor dipadati oleh pengunjung yang terpesona oleh keindahan alami dan kesegaran udara di sepanjang pantai.

Daya tarik utama pantai ini adalah keindahan Batu Putih dan kejernihan air lautnya yang memikat, ditambah dengan pasir putih yang mempesona, menjadikan pantai ini destinasi favorit para wisatawan.

Namun, meskipun menjadi daya tarik utama, pantai Karang Putih masih belum dilengkapi dengan fasilitas yang memadai dan masih dikelola secara tradisional oleh masyarakat setempat.

BACA JUGA:  Mulai Berlaku Hari ini, Peraturan Baru Mengenai Jam Operasional Truk Tambang di Bogor

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kecamatan Cukuhbalak, Masrus Dasuan, mengungkapkan keprihatinannya atas minimnya perhatian dari pemerintah terhadap pengelolaan pantai Karang Putih.

“Kami berharap agar pemerintah Kabupaten Tanggamus memberikan perhatian lebih dalam pengembangan wisata Karang Putih. Selama ini, belum ada bantuan yang diberikan untuk pengembangan destinasi ini,” ujarnya pada hari Sabtu (13/4/24).

Masrur menekankan pentingnya sentuhan dari pemerintah daerah dalam pengembangan destinasi wisata, terutama di pesisir sepanjang Kecamatan Limau, Cukuhbalak, hingga Kelumbayan.

“Pemerintah daerah perlu memperhatikan potensi wisata yang luar biasa ini, karena jika dikelola dengan baik, dapat menjadi salah satu sumber pendapatan yang signifikan bagi pemerintah maupun masyarakat,” tambahnya.

BACA JUGA:  Baliho Pilkada: Antara Ambisi dan Estetika Kota

Selain itu, Masrur juga mengharapkan perhatian dari Pemerintah Provinsi Lampung terhadap infrastruktur jalan di daerah tersebut.

“Kami berharap agar Pemerintah Provinsi Lampung tidak mengabaikan pembangunan infrastruktur jalan di sini. Sudah puluhan tahun masyarakat di wilayah Kecamatan Limau, Cukuhbalak, hingga Kelumbayan menderita akibat jalan rusak yang tidak pernah tersentuh pembangunan,” tuturnya dengan nada prihatin.

“Jika pun ada pembangunan, hanya sebatas perbaikan sementara yang tidak berumur panjang. Hanya dalam beberapa bulan, jalan tersebut sudah kembali rusak,” tandasnya mengakhiri pernyataannya.***

Tags: , , , ,

Baca Juga

Rekomendasi lainnya