Pemkab Bogor Siapkan Transportasi Terintegrasi Berbasis Listrik ke Jakarta, Uji Coba Dimulai 2026

DETAKBOGOR.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tengah merancang sistem transportasi massal terintegrasi berbasis kendaraan listrik untuk memperlancar konektivitas warganya menuju Jakarta.

Inisiatif ini bertujuan menghadirkan moda transportasi publik yang efisien, nyaman, dan ramah lingkungan, dengan integrasi antara TransJakarta, KRL Commuter Line, serta layanan feeder listrik dari permukiman ke simpul transportasi utama.

Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyampaikan langkah strategis ini merupakan bagian dari visi besar dalam membangun sistem transportasi modern dan berkelanjutan di wilayahnya.

“Kita ingin warga Bogor memiliki opsi transportasi publik yang layak dan jadi pilihan utama, terutama bagi mereka yang setiap hari beraktivitas ke Jakarta. Kuncinya adalah integrasi dan kemudahan akses,” kata Rudy usai bertemu Ketua Umum Periklindo, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, di Jakarta, Selasa (8/7).

Dalam pertemuan tersebut, Rudy didampingi oleh Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor dan Plt. Kepala Bappedalitbang. Mereka membahas potensi pengembangan feeder berbasis kendaraan listrik yang dapat menjangkau kawasan permukiman hingga ke stasiun KRL maupun halte TransJakarta.

BACA JUGA:  Asmawa Tosepu Apresiasi Pasar Murah Kadin Kabupaten Bogor

“TransJakarta sudah menjangkau Cibinong dan Sentul, tapi masih kurang moda pengumpan yang bisa menghubungkan warga dari rumah ke simpul transportasi. Kita butuh kendaraan feeder listrik yang bisa masuk ke perumahan agar warga tak perlu lagi membawa kendaraan pribadi,” imbuh Rudy.

Selain meningkatkan efisiensi mobilitas, Pemkab Bogor juga menekankan aspek keberlanjutan lingkungan.

Kendaraan feeder dirancang sepenuhnya berbasis listrik sebagai bentuk komitmen dalam mengurangi emisi karbon dan pencemaran udara.

Jalur Feeder Mulai Dipetakan, Uji Coba Direncanakan 2026

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Bayu Ramawanto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memetakan sejumlah titik potensial untuk pengembangan jaringan feeder, termasuk wilayah Sentul Selatan dan Pancakarsa yang memiliki intensitas pergerakan tinggi serta pertumbuhan permukiman pesat.

“Jalur-jalur ini akan terkoneksi langsung dengan stasiun KRL maupun koridor TransJakarta. Kita juga sedang merancang konsep bus wisata listrik lintas wilayah seperti Bogor–Depok, yang bisa sekaligus mendukung sektor pariwisata,” ujar Bayu.

BACA JUGA:  Dua Pelajar SMP Kabupaten Bogor Ukir Prestasi Gemilang di FTBI Jawa Barat 2024

Salah satu rute yang kini tengah dikaji adalah Kebun Raya Bogor–Pakansari–Margonda. Koridor ini dirancang sebagai jalur wisata sekaligus konektor tiga wilayah aglomerasi utama, yaitu Bogor, Depok, dan Jakarta.

Agar implementasi program ini berjalan inklusif, Pemkab Bogor juga menggandeng Organisasi Angkutan Darat (Organda) dalam perencanaannya.

Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada pelaku transportasi lokal yang terdampak secara negatif.

“Transisi ini harus berlangsung secara mulus dan menguntungkan semua pihak. Kita libatkan Organda sejak awal. Insya Allah, uji coba akan kita mulai tahun 2026,” tutup Bayu.

Pemkab Bogor berencana mengajukan kajian awal dalam APBD Perubahan 2025 sebagai pijakan awal realisasi program.

Sistem transportasi terintegrasi ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang mengurai kemacetan, mengurangi emisi, dan meningkatkan kenyamanan mobilitas warga Bogor menuju ibu kota.***

Tags: , , , , , ,

Baca Juga

Rekomendasi lainnya