Cuaca Ekstrem Ancam Bogor, 3.000 Personel Gabungan Siaga 24 Jam Tanggulangi Bencana

CIBINONG | Detak Bogor – Menghadapi ancaman cuaca ekstrem di musim penghujan, sebanyak 3.000 personel gabungan diterjunkan untuk memperkuat kesiapsiagaan tanggap darurat bencana di Kabupaten Bogor.

Langkah ini merupakan bentuk antisipasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bersama aparat keamanan dan masyarakat untuk memastikan penanganan cepat bila bencana terjadi.

Apel kesiapsiagaan digelar di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, pada Rabu (5/11), dipimpin langsung oleh Bupati Bogor, Rudy Susmanto, bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Ribuan personel yang terlibat berasal dari TNI, Polri, Pemkab Bogor, dan relawan masyarakat.

Bupati Rudy Susmanto menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto atas terselenggaranya apel siaga tersebut.

Menurutnya, kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam membangun sistem mitigasi yang kuat menghadapi potensi bencana di wilayah Kabupaten Bogor.

“Mari kita tingkatkan kepedulian, kewaspadaan, dan komitmen bersama dalam upaya mitigasi bencana. Tujuannya agar Kabupaten Bogor menjadi daerah yang tangguh, siaga, aman, dan nyaman bagi seluruh warganya,” ujar Rudy.

BACA JUGA:  Perkuat Pelayanan Publik, Sekda Kabupaten Bogor Lantik 28 Pejabat Fungsional

Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto menegaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem saat ini telah menimbulkan beberapa kejadian bencana di sejumlah wilayah.

Karena itu, seluruh unsur mulai dari pemerintah daerah, TNI, Polri, hingga masyarakat harus siap siaga selama 24 jam menghadapi potensi bencana seperti banjir, longsor, dan pergerakan tanah.

“Kabupaten Bogor memiliki luas wilayah yang besar dan penduduk lebih dari lima juta jiwa. Karena itu, keterlibatan semua pihak menjadi sangat penting agar setiap kejadian bisa direspons cepat dan tepat,” ujar AKBP Wikha.

Sebagai bagian dari strategi mitigasi, Pemkab Bogor membangun posko-posko tanggap bencana di setiap Polres dan Polsek yang terhubung langsung dengan posko utama di tingkat kabupaten.

Mekanisme ini diharapkan mempercepat komunikasi dan koordinasi ketika bencana terjadi, sehingga evakuasi dan penyaluran bantuan bisa dilakukan secara efisien.

BACA JUGA:  Eva Rudy Susmanto: Pokja IV Jadi Garda Depan Kesehatan Keluarga dan Lingkungan Sehat

Selain kesiapsiagaan personel, pemerintah daerah juga memperkuat langkah pelestarian lingkungan sebagai bagian dari pencegahan bencana.

Kapolres Wikha mencontohkan upaya masyarakat di wilayah Megamendung, yang mengembangkan hutan organik untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi risiko longsor serta banjir.

Ia menambahkan, hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Bogor memiliki potensi bencana, termasuk wilayah perkotaan yang kerap dilanda banjir akibat curah hujan tinggi.

Untuk itu, pemerintah bersama aparat dan relawan terus memperkuat koordinasi melalui Forum Koordinasi Penanggulangan Bencana Kabupaten Bogor.

“Kami juga akan membagikan rompi khusus bagi para relawan tanggap bencana sebagai bentuk penguatan koordinasi di lapangan. Dengan identitas ini, relawan lebih mudah dikenali dan koordinasi penanganan di lokasi bencana bisa berjalan efektif,” ungkap Kapolres.

Langkah-langkah kesiapsiagaan ini diharapkan mampu menciptakan Bogor yang lebih tangguh menghadapi bencana, terutama di tengah perubahan cuaca yang kian tak menentu.***

Tags: , , , ,

Baca Juga

Rekomendasi lainnya