DETAKBOGOR.COM – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Ridwan Muhibi, meminta Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dievaluasi ulang. Hal ini muncul setelah ditemukan kasus keluarga bocah yang menangis histeris karena kelaparan di Bojonggede, namun belum terdaftar dalam data DTKS.
Ridwan Muhibi menekankan perlunya pemerintah untuk segera melakukan evaluasi dan pendataan ulang DTKS. Tujuannya adalah agar bantuan yang diberikan kepada keluarga prasejahtera benar-benar tepat sasaran.
“Saya sudah mendorong perbaikan DTKS. Selain itu, kita juga harus memiliki data internal untuk memastikan bahwa bantuan pemerintah benar-benar sampai kepada orang yang membutuhkannya,” ujar Ridwan Muhibi.
Namun, menurutnya, masih banyak data DTKS yang tidak akurat. Akibatnya, ada masyarakat yang sebenarnya cukup secara ekonomi, tetapi tetap menerima bantuan untuk masyarakat prasejahtera.
“Di sisi lain, banyak juga kasus di lapangan di mana masyarakat yang membutuhkan justru tidak mendapatkan bantuan. Ini sangat memprihatinkan dan harus segera dievaluasi,” tegasnya.
Komisi IV berkomitmen untuk mendukung evaluasi DTKS melalui anggaran. Jika pemerintah Kabupaten Bogor melakukan pendataan ulang, Komisi IV siap memberikan dukungan.
“Kita akan mendorong di penganggaran. Evaluasi ini harus dilakukan secepatnya. Saya juga telah menyampaikan pesan kepada Dinas Sosial agar segera melakukan evaluasi, dan mereka merespons dengan baik,” lanjut Ridwan Muhibi.
Selain itu, Ridwan Muhibi juga menyoroti masalah akurasi data DTKS. Dari total 2,7 juta data yang ada, banyak di antaranya tidak akurat. Kejadian keluarga Gibran menjadi cambuk pelajaran bagi pemerintah Kabupaten Bogor.
“Tidak hanya pemerintah Kabupaten Bogor, kami juga meminta pemerintahan desa untuk jujur dan selektif dalam memilih calon penerima DTKS. Pendataan harus akurat, dan pemerintah harus berani memberikan dana agar kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya.
Terakhir, Ridwan Muhibi menekankan perlunya evaluasi pendataan secara periodik untuk masyarakat prasejahtera atau miskin. Dengan demikian, pemerintah dapat memantau perkembangan kesejahteraan masyarakat.
“Evaluasi harus dilakukan secara berkala, minimal setiap tiga bulan atau setahun sekali. Ini penting agar kita dapat memastikan mana masyarakat yang tadinya prasejahtera yang kini telah sejahtera, dan mana masyarakat yang baru saja mengalami kemiskinan,” tutup Ridwan Muhibi.
Semoga evaluasi ini dapat membantu meningkatkan efektivitas program bantuan sosial dan memastikan bahwa bantuan benar-benar sampai kepada yang membutuhkannya.***
Tags: Bocah Nangis Histeris Kelaparan, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial, DTKS, Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Ridwan Muhibi
Baca Juga
-
Berita.Headline
Bentangkan Poster, Atlet SOD NPCI Sambut Rudy Susman Dengan Pesan Penuh Makna
-
Headline
Refleksi Hari Lahir Pancasila: Antara Seremoni dan Kesadaran Sejati
-
Berita.Headline
Evaluasi APBD 2025, Bupati Bogor Tekankan Prioritas Kesehatan, Pendidikan, dan Infrastruktur
-
Berita.Headline
Vivo Mall Jadi Kantor Sementara Dinas Baru, Bupati Bogor Tegaskan Komitmen Hidupkan UMKM
-
Berita.Headline.politik
Membangun Peran Strategis Kaum Sarungan, Silaturahmi Ruhiyat Sujana Disambut Antusias Barisan Santri dan Kepala Kobong Pesantren
-
Berita.Headline
Sastra Winara Dukung Pengusutan Dugaan Pungli oleh Oknum Kades Minta THR dan Pemotongan Kompensasi Sopir Angkot di Kawasan Puncak
Rekomendasi lainnya
-
Headline.Lifestyle
10 Rekomendasi Rumah Makan Sunda di Bogor Cocok Buat Cucurak Sambut Ramadhan Bareng Keluarga
-
Berita.Headline.politik
Bawaslu Kabupaten Bogor Identifikasi 488 TPS Rawan
-
Berita.Headline
Hadiri Harlah KNPI ke-51, ini Pesan Penting Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto
-
Headline.Berita Pilihan.Top News
Profile Lengkap Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto, Trah Bupati Pangeran Sugih yang Dinanti Rakyat
-
Berita.Headline
Peringatan Isra Mi’raj, Pemkab Bogor Perkokoh Keimanan dan Kepedulian Spiritual
-
Berita.Headline
Rudy Susmanto Dukung Penuh Pesta Patok 2025: Dorong Peternakan Lokal Jadi Pilar Ekonomi Kabupaten Bogor