Bergerak dari Pelosok, Bupati Bogor dan Mathla’ul Anwar Satukan Langkah Bangun Pendidikan Umat

DETAKBOGOR.COM – Di tengah kesibukan akhir pekan, Ruang Dayang Sumbi di Pendopo Bupati Bogor terasa berbeda. Suasananya hangat dan sarat semangat kebersamaan.

Sabtu (17/5/2025), Bupati Bogor Rudy Susmanto menerima audiensi dari Pengurus Daerah Mathla’ul Anwar, sebuah organisasi Islam yang sudah puluhan tahun mengabdi di akar rumput.

Pertemuan ini bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi ruang dialog penuh makna untuk menyatukan visi membangun pendidikan dari pelosok.

Bagi Rudy, Mathla’ul Anwar bukan nama asing. Organisasi ini sudah lama dikenal konsisten menanamkan nilai-nilai keagamaan dan moral di tengah masyarakat.

Mathla'ul Anwar

Dalam sambutannya, Rudy menegaskan komitmennya untuk terus mendukung program-program keumatan, sekaligus melanjutkan dan menyempurnakan warisan kebijakan dari para pemimpin sebelumnya.

“Saya pastikan, program keumatan dan organisasi Islam seperti Mathla’ul Anwar akan terus kami perkuat. Ini bagian dari misi besar membangun masyarakat Kabupaten Bogor yang religius dan berkarakter,” ujar Rudy.

Audiensi ini menjadi forum strategis yang membahas banyak hal, dari penguatan madrasah, peningkatan mutu guru, hingga rencana pembangunan sarana pendidikan di wilayah-wilayah terpencil. Semua dirancang sejalan dengan semangat “Bergerak dari Pelosok” yang menjadi napas perjuangan Mathla’ul Anwar di Kabupaten Bogor.

BACA JUGA:  Kabupaten Bogor Sukses Turunkan Angka Stunting, Program ini Jadi Kunci Keberhasilan

Tagline tersebut bukan sekadar slogan. Ketua Mathla’ul Anwar Kabupaten Bogor, KH. Abdul Azis Sarnata, menceritakan bagaimana lembaga-lembaga pendidikan yang dibangun organisasinya nyaris seluruhnya berada jauh dari keramaian.

Tidak ada yang berdiri di pusat kota atau tepi jalan besar. Semua tumbuh dari tempat-tempat yang selama ini jarang tersentuh pembangunan.

“Kami bangga berada di pelosok. Dari situlah kekuatan kami dibangun. Di sanalah kami menanamkan nilai, menyalakan semangat, dan membentuk karakter,” ungkap KH. Abdul Azis, penuh semangat.

Ia juga menyoroti kiprah Mathla’ul Anwar dalam proses demokrasi. Tak kurang dari 95 persen dari 149 lembaga pendidikan yang dikelola Mathla’ul Anwar di Kabupaten Bogor digunakan sebagai Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada pemilu terakhir. Bahkan, banyak di antaranya yang kadernya menjadi Ketua KPPS.

BACA JUGA:  Dukungan Paslon Rudy Susmanto-Jaro Ade Menguat, Relawan Bramus Targetkan 90 Persen Suara di Dapil 3

“Setiap pemilu, kader kami hadir di garis depan. Ini bukan sekadar peran teknis, tapi wujud nyata bahwa kami peduli dan siap mengawal demokrasi dari bawah,” tambahnya.

Lebih jauh, KH. Abdul Azis menekankan pentingnya revitalisasi madrasah sebagai pusat pembangunan moral generasi muda.

Ia memberi contoh lembaga pendidikan Mathla’ul Anwar di Rumpin yang telah berdiri sejak 1930. Dari tempat sederhana itu, puluhan generasi telah dilahirkan, membawa ilmu dan akhlak dalam kehidupan mereka.

Cita-cita besarnya kini adalah mencetak generasi yang menguasai tiga bahasa: Indonesia, Arab, dan Inggris. Namun ia sadar, tantangannya tidak ringan.

“Kami butuh dukungan banyak pihak untuk mewujudkannya. Tapi kami tidak pernah berhenti bergerak,” ujarnya menutup pernyataan dengan penuh harap.

Audiensi hari itu pun menjadi titik temu antara pemerintah dan masyarakat akar rumput.

Dari Ruang Dayang Sumbi, semangat membangun dari pelosok kembali dikobarkan. Sinergi antara pemerintah dan organisasi keagamaan seperti Mathla’ul Anwar menjadi harapan baru bagi masa depan pendidikan dan moral generasi Bogor.***

Tags: , , , , , , , ,

Baca Juga

Rekomendasi lainnya