DETAKBOGOR.COM – Di balik hijaunya hutan-hutan Puncak dan megahnya kawasan industri di Cibinong, terselip sebuah kenyataan yang jarang terdengar di ruang publik: Kabupaten Bogor menempati peringkat kedua tertinggi kasus HIV/AIDS di Jawa Barat.
Data ini mengejutkan banyak pihak, namun bagi Bupati Bogor Rudy Susmanto, angka-angka itu bukan sekadar statistik. Itu adalah panggilan untuk bertindak.
“Ini bukan hanya isu kesehatan, tapi juga isu kemanusiaan,” ucap Rudy saat menerima audiensi Yayasan Lembaga Kajian Strategis (Lekas) Bogor Raya yang konsen terhadap penanggulangan HIV/AIDS . Suaranya tegas, namun nadanya penuh empati.
Sebagai kabupaten dengan jumlah penduduk terbesar se-Jawa Barat, Bogor memang menyimpan tantangan kompleks.
Mobilitas tinggi, urbanisasi, hingga kurangnya pemahaman masyarakat soal HIV/AIDS membuat penyebaran virus ini tak mudah dikendalikan.
Namun, di sinilah Rudy mengambil langkah yang tidak biasa: ia memilih untuk tidak menutup-nutupi.
Di bawah kepemimpinannya, Pemerintah Kabupaten Bogor membuka ruang edukasi publik tentang HIV/AIDS secara terbuka, dari sekolah-sekolah hingga pesantren, dari rumah sakit hingga ruang komunitas.
Bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk menyadarkan. Karena stigma, menurut Rudy, jauh lebih berbahaya daripada virus itu sendiri.
Langkah-langkah konkrit pun dijalankan. Program VCT (Voluntary Counseling and Testing) diperluas hingga ke pelosok desa, layanan pengobatan ARV dijamin keberlanjutannya, dan para ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) diberi ruang untuk tetap hidup produktif tanpa diskriminasi.
Tak hanya itu, Rudy mengajak lintas sektor untuk terlibat. Lembaga swadaya masyarakat, komunitas pemuda, bahkan tokoh agama digandeng dalam kampanye sadar HIV.
Ia tahu, upaya ini tak bisa dikerjakan sendiri. “Kita harus bergerak bersama. Karena pencegahan HIV adalah tanggung jawab kolektif,” katanya.
Di tengah perjuangan melawan angka, stigma, dan sistem yang belum sempurna, Rudy tetap hadir di lapangan sebagaimana ia juga hadir saat longsor menutup jalan di Cigudeg atau saat banjir menggenangi pemukiman di Cileungsi.
Ia ingin pemerintah tak hanya terlihat saat bencana besar datang, tapi juga ketika masalah sunyi seperti HIV/AIDS merambat perlahan namun pasti.
Bogor bukan tanpa harapan. Di balik tantangan, ada keberanian untuk berubah. Dan di tengah perubahan itu, ada sosok pemimpin yang memilih mendengar, bergerak, dan berdiri bersama warganya.
Karena melawan HIV/AIDS bukan hanya soal medis. Ini soal kehadiran. Dan Rudy Susmanto memilih hadir.***
Tags: AIDS, Bupati Bogor, HIV, LEKAS, Rudy Susmanto
Baca Juga
-
Berita.Headline
Pokwan DPRD Kabupaten Bogor Gelar Raker Perdana: Momen Konsolidasi dan Penguatan Kapasitas Jurnalistik
-
Berita.Headline
Bupati Bogor Rudy Susmanto Gerak Cepat Atasi Banjir di SDN Cipayung 1, Minta Pengembang Bertanggung Jawab
-
Berita.Headline
Prakiraan Cuaca Bekasi, Depok, dan Bogor Minggu 21 April 2024: Sebagian Wilayah Cerah Berawan Namun Waspadai Potensi Hujan Petir
-
Berita.Headline.olahraga
Chris John Temui Bupati Bogor, Rudy Susmanto: Siap Gairahkan Olahraga Tinju dan Wushu di Pakansari
-
Berita.Headline.politik
Debat Pilpres 2024, ini Jadwal dan Tema Debat Cawapres Selanjutnya
-
Berita.Headline
Peringatan Serius! Kasus DBD Meningkat di Kabupaten Bogor, Pentingnya Menerapkan Langkah Pencegahan
Rekomendasi lainnya
-
Berita.Headline
Layanan Vaksinasi Hewan Gratis Meriahkan Hari Jadi Bogor ke-452
-
Berita.Headline.olahraga
Alexa Sakira, Bintang Tenis Masa Depan Indonesia, Bersinar di Bhatara Fiks Tennis Open 2024
-
Berita.Headline
Sinergi Optimalisasi Pengelolaan Sampah di Kabupaten Bogor
-
Berita.Headline
Bawaslu Kabupaten Bogor Ungkap 10 PPK Melanggar Etika dalam Pemilu 2024: Peringatan bagi Proses Pilkada Mendatang
-
Berita.Headline
Ridwan Muhibi Apresiasi Langkah Cepat Pj Bupati Bogor Tangani Keluhan Program Jamkesda
-
Berita.Headline
Kemacetan Parah di Puncak Bogor Tewaskan Satu Wisatawan, DPRD Kabupaten Bogor Minta Evaluasi Menyeluruh