Gerak Cepat! Bupati Bogor Keluarkan Instruksikan Tangani Tanggul Jebol Ancam Ratusan Kolam Ikan di Ciseeng

DETAKBOGOR.COM – Bupati Bogor Rudy Susmanto menunjukkan komitmennya dalam menangani bencana dengan cepat dan tanggap.

Salah satunya terlihat dari respons sigap terhadap jebolnya tanggul Sungai Induk Sasak yang mengancam ratusan kolam ikan warga di Desa Babakan dan Desa Ciseeng, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.

Bencana tersebut terjadi pada Jumat, 4 Juli 2025, pagi hari. Tanggul sepanjang 6 meter dengan tinggi 5 meter jebol akibat tingginya debit air sungai.

Dampaknya cukup serius, karena membahayakan lebih dari 100 petani ikan yang menggantungkan mata pencaharian dari kolam-kolam yang tersebar di dua desa tersebut.

Merespons laporan yang masuk dari Kepala Desa Ciseeng dan Kepala Desa Babakan, Bupati Rudy langsung menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bogor untuk turun tangan.

Kepala DPUPR, Suryanto Putra, segera memberikan disposisi kepada tim operasional dan UPT Air Wilayah II Parung untuk mengecek langsung ke lokasi.

“Instruksi Pak Bupati jelas, kita harus gerak cepat menangani setiap persoalan masyarakat, apalagi yang menyangkut potensi kerugian besar seperti ini,” ujar Suryanto.

BACA JUGA:  Ketua DPRD, Rudy Susmanto Sampaikan Doa dan Ucapan Selamat atas Keberangkatan Jamaah Haji Kabupaten Bogor ke Tanah Suci

Tak lama setelah itu, tim gabungan yang terdiri dari DPUPR, Balai PSDA, camat setempat, kapolsek, serta kepala desa dan para petani ikan melakukan penelusuran lokasi. Tujuannya untuk memetakan dampak dan menyusun strategi penanganan.

Penanganan Darurat: Bronjong dan Terpal

Upaya penanggulangan dimulai dengan pemasangan kawat bronjong untuk menahan rembesan air.

Material bantuan pun segera dikirim ke lokasi. Balai PSDA menyuplai 60 unit kawat bronjong dan lima truk batu, sementara DPUPR menambah 20 bronjong dan dua truk batu.

Namun, derasnya debit air sungai membuat pemasangan bronjong belum bisa dilakukan secara langsung.

Sebagai alternatif, tim memasang terpal sepanjang 10 meter sebagai penahan sementara untuk mencegah aliran air semakin meluas.

“Debit air yang tinggi jadi tantangan. Tapi kami terus berupaya. Pada Senin dan Selasa, 7–8 Juli 2025, pemasangan bronjong sepanjang 6 meter dan tinggi 5 meter akhirnya bisa dilaksanakan,” jelas Suryanto.

BACA JUGA:  Cawabup Bogor, Jaro Ade Gaungkan Peningkatan Insentif Guru Ngaji di Ciseeng

Ia menegaskan bahwa Pemkab Bogor terus melakukan pemantauan lapangan secara berkala dan menjamin seluruh proses penanganan dilakukan secara terkoordinasi.

“Keselamatan warga dan keberlangsungan usaha para petani ikan adalah prioritas kami,” tegasnya.

Dinas Perikanan Lakukan Pendataan dan Siapkan Bantuan Benih

Selain perbaikan fisik tanggul, dampak terhadap sektor perikanan juga menjadi perhatian pemerintah.

Kepala Bidang Perikanan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, Rohman, mengatakan pihaknya telah melakukan pengecekan dan pendataan para pelaku usaha perikanan yang terdampak.

Fokus utama saat ini adalah pemulihan infrastruktur perikanan, seperti saluran irigasi dan sistem pengairan kolam.

“Jika aliran air kolam sudah pulih, kami akan menyalurkan bantuan benih ikan dari balai benih pemerintah agar para petani bisa kembali menjalankan usahanya,” ujar Rohman.

Jenis benih yang akan disalurkan meliputi ikan nila, mas, tawes, lele, hingga ikan hias, yang bersumber dari Balai Benih Ikan Cigentur dan Balai Benih Ikan Ciseeng.

“Upaya ini diharapkan bisa membantu para petani ikan bangkit dari dampak bencana dan kembali produktif,” pungkasnya.***

Tags: , , , , , , ,

Baca Juga

Rekomendasi lainnya