Gebrakan Baru Bupati Bogor Rudy Susmanto, Genjot Pemerataan Pendidikan Hingga Pelosok Desa

DETAKBOGOR.COM – Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menunjukkan komitmen kuat dalam membenahi sektor pendidikan di Kabupaten Bogor.

Rudy Susmanto memastikan bahwa pemerataan kualitas pendidikan menjadi prioritas utama, tak hanya di wilayah perkotaan, tapi juga menjangkau pelosok desa melalui berbagai program strategis.

“Kita ingin meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh wilayah Kabupaten Bogor, tidak hanya di pusat kota,” tegas Rudy Susmanto, Senin (14/7).

Langkah konkret itu diwujudkan melalui program penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) dan peningkatan Angka Rata-Rata Lama Sekolah (RRLS) yang digagas Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor untuk tahun 2025 mendatang.

Program ini menyasar 5.907 lembaga pendidikan yang tersebar di 40 kecamatan, terdiri dari 3.030 PAUD, 1.899 SD, 767 SMP, dan 211 PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat).

Pendidikan Merata hingga Pelosok

Dalam upaya menghapus ketimpangan akses pendidikan, Pemkab Bogor di bawah kepemimpinan Rudy Susmanto mendorong pengembangan sekolah satu atap dan sekolah terbuka. Selain itu, pemanfaatan layanan pendidikan kesetaraan di PKBM juga diperluas.

BACA JUGA:  Kabupaten Bogor Raih Juara Grup C di Ajang 7 A Side Football SOIna Cup Jabar 2024

Tak hanya itu, program strategis juga mencakup penambahan daya tampung, pemberian beasiswa, serta kerja sama dengan sekolah swasta.

Hal ini dilakukan guna menjawab kebutuhan masyarakat terhadap akses pendidikan yang layak dan terjangkau.

Pada PPDB Tahun Pelajaran 2024/2025, daya tampung untuk jenjang SD Negeri mencapai 79.698 siswa. Sementara untuk SMP Negeri tersedia 872 rombongan belajar.

Sedangkan untuk tahun pelajaran 2025/2026, sistem lebih dimatangkan dengan batas maksimal 4 rombel di SD dan 11 rombel di SMP Negeri, dengan kapasitas total mencapai 107.424 siswa di SD dan 32.440 siswa di SMP.

Kolaborasi dengan Pesantren Salafi dan PKBM

Salah satu terobosan menarik dari Rudy Susmanto adalah dorongan kerja sama dengan pondok pesantren salafi.

Melalui kolaborasi ini, para santri dapat memperoleh akses pendidikan formal tanpa harus keluar dari lingkungan pesantren.

BACA JUGA:  Didukungan Penuh Ketua DPRD Rudy Susmanto, Dedi Cakra Baidilah Optimis Persikabo Bangkit

Di sisi lain, keberadaan PKBM dimaksimalkan sebagai garda depan pendidikan kesetaraan untuk warga yang belum sempat mengenyam pendidikan formal, termasuk anak-anak yang putus sekolah.

Atur Jam Masuk dan Siapkan Sekolah Ramah Anak

Pemkab Bogor juga akan menerapkan kebijakan jam masuk sekolah pukul 07.00 WIB untuk Tahun Pelajaran 2025/2026.

Kebijakan ini mempertimbangkan kondisi geografis dan padatnya mobilitas warga, khususnya di wilayah industri dan kawasan lintasan menuju Depok, Jakarta, Bekasi, dan Kota Bogor.

Selain itu, seluruh satuan pendidikan akan melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Ramah Anak, sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Kemendikdasmen Nomor 10 Tahun 2025.

Kepemimpinan Rudy Susmanto menegaskan bahwa pendidikan adalah pondasi utama pembangunan Kabupaten Bogor.

Rudy Susmanto ingin memastikan tidak ada satu pun anak yang tertinggal dalam akses pendidikan, sekaligus membentuk generasi Bogor yang cerdas, unggul, dan siap bersaing di masa depan.***

Tags: , , , ,

Baca Juga

Rekomendasi lainnya