Sudah 30 Tahun Diperjuangkan, Ini Langkah Nyata Rudy Susmanto Wujudkan Bogor Barat

LEUWILIANG | DetakBogor.Com – Setelah lebih dari tiga dekade diperjuangkan, pemekaran Kabupaten Bogor Barat kini mulai menunjukkan arah yang semakin jelas.

Bupati Bogor Rudy Susmanto menegaskan bahwa perjuangan panjang pemekaran Bogor Barat hanya akan berbuah hasil jika seluruh elemen masyarakat bersatu dan prosesnya dijalankan secara logis, terukur, serta berbasis kesiapan nyata, bukan sekadar wacana.

Penegasan itu disampaikan Rudy Susmanto saat membuka Lokakarya dan Pelantikan Pengurus Komite Persiapan Pemekaran Kabupaten Bogor Barat (KPP KBB) di Gedung SBS Premier Venue, Rabu (17/12).

Dalam kesempatan tersebut, Rudy mengajak seluruh pihak melakukan refleksi dan evaluasi menyeluruh atas perjalanan panjang pemekaran Kabupaten Bogor Barat yang telah diperjuangkan lebih dari 30 tahun.

Kegiatan ini dihadiri Wakil Bupati Bogor, pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Bogor serta DPRD Provinsi Jawa Barat, tokoh ulama dan tokoh agama, pimpinan organisasi masyarakat, hingga unsur Forkopimcam, camat, kepala desa, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat wilayah Bogor Barat.

Kehadiran lintas elemen ini dinilai sebagai modal penting dalam menyatukan langkah menuju pemekaran Kabupaten Bogor Barat.

BACA JUGA:  Bogor Hujan Trail 2025 Diikuti 1500 Peserta, Rudy Susmanto : Dorong Ekonomi dan Jaga Kelestarian Alam

Rudy Susmanto secara tegas mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meninggalkan kepentingan pribadi maupun kelompok.

Menurutnya, sejarah tidak akan mencatat latar belakang politik, melainkan siapa yang benar-benar bekerja dan berjuang demi kepentingan rakyat Bogor Barat.

“Kalau kita benar-benar ingin Kabupaten Bogor Barat mekar, kuncinya hanya satu, kebersamaan. Jangan membawa warna partai atau golongan. Yang kita perjuangkan adalah kepentingan masyarakat Bogor Barat,” tegas Rudy.

Ia juga membeberkan sejumlah langkah konkret yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Bogor.

Salah satunya adalah pengajuan permohonan lahan calon ibu kota Kabupaten Bogor Barat kepada PTPN pada Agustus 2025, yang pada prinsipnya telah disetujui pada November 2025.

Calon ibu kota tetap direncanakan berada di Kecamatan Cigudeg, sesuai kajian dan kesepakatan para tokoh Bogor Barat sebelumnya.

Tak hanya fokus pada administrasi, Rudy menekankan bahwa pembangunan infrastruktur di wilayah barat menjadi prioritas utama.

Dalam sepuluh bulan kepemimpinannya, ratusan miliar rupiah telah dialokasikan untuk pembangunan jalan, permukiman, dan fasilitas dasar, termasuk pembukaan akses jalan Malasari hingga perbatasan Sukabumi yang selama puluhan tahun belum tersentuh pembangunan.

BACA JUGA:  Pemkab Bogor Siapkan Transportasi Terintegrasi Berbasis Listrik ke Jakarta, Uji Coba Dimulai 2026

“Kami tidak banyak bicara, kami bekerja dengan data dan fakta. Infrastruktur Bogor Barat kami siapkan sekarang, bukan tahun depan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rudy menjelaskan bahwa pemekaran Kabupaten Bogor Barat saat ini telah memasuki tahap Calon Daerah Persiapan Otonomi Baru (CDPOB).

Pemerintah daerah menargetkan penyelesaian administrasi dan land clearing pada 2026, pembangunan infrastruktur pemerintahan pada 2027, hingga beroperasinya pusat pelayanan publik dan fasilitas pemerintahan pada 2028.

Sementara itu, Ketua KPP KBB Yana Nurheryana menyampaikan apresiasi tinggi atas komitmen dan kerja nyata Bupati Bogor dalam mendorong pemerataan pembangunan, khususnya di wilayah Nanggung dan Malasari yang selama ini dinilai tertinggal.

“Selama bertahun-tahun wilayah Nanggung dan Malasari nyaris tidak tersentuh pembangunan. Hari ini kami melihat bukti nyata, bukan sekadar narasi,” ungkap Yana.

Ia berharap perjuangan pemekaran Kabupaten Bogor Barat terus dikawal hingga ke tingkat pemerintah pusat, sehingga pembangunan yang telah dimulai dapat berkelanjutan dan memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.***

Tags: , , , , , , ,

Baca Juga

Rekomendasi lainnya