Siruaya Utamawan Serap Aspirasi Soal Empat Isu Strategis JKN di Lampung

Lampung| DetakBogor.Com – Anggota Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, Siruaya Utamawan, memimpin forum Serap Aspirasi Stakeholders atas Dinamika Kebijakan Program JKN di Bandar Lampung, Kamis (22/10/2025).

Forum tersebut membahas empat isu strategis JKN, yakni implementasi KRIS (Kelas Rawat Inap Standar), sistem rujukan berbasis kompetensi, kewajiban Rekam Medis Elektronik (RME), serta rencana perubahan tarif INA-CBGs menjadi iDRG.

Menurut Siruaya Utamawan, forum tersebut digelar serentak di beberapa wilayah untuk menampung masukan faktual dari fasilitas kesehatan sebelum kebijakan JKN difinalisasi.

Ia meminta peserta tidak ragu menyampaikan kendala teknis maupun kekhawatiran atas dampak kebijakan bagi rumah sakit dan peserta JKN.

BACA JUGA:  HJB ke-542 DPRD Kabupaten Bogor Anugerahkan Penghargaan Istimewa untuk Tokoh Inspiratif

Dalam dialog, muncul sejumlah catatan. Implementasi KRIS dinilai berisiko menurunkan kenyamanan peserta dan membebani RS secara investasi.

Rujukan berbasis kompetensi dikhawatirkan memusatkan pasien di RS paripurna. Sementara itu, perubahan tarif ke iDRG dianggap belum jelas sehingga menyulitkan RS mengambil keputusan investasi.

Pada sisi RME, meski secara teknis Lampung siap, peserta menggarisbawahi isu kerahasiaan data pasien serta beban biaya TTE bagi RS swasta.

Menanggapi aspirasi itu, Siruaya Utamawan menegaskan bahwa prinsip awal kebijakan JKN tetap diarahkan pada keberlanjutan sistem tanpa mengorbankan mutu layanan.

Ia merangkum bahwa KRIS didukung dengan catatan mutu tidak turun, uji coba rujukan kompetensi minimal enam bulan, dan pendapatan RS pada skema iDRG tidak lebih rendah dari tarif saat ini.

BACA JUGA:  SK Tuan Rumah Terbit, NPCI Kabupaten Bogor Siap Tempur di Peparda Jabar 2026 Target Juara Umum!

“Program yang baik kita dukung, dengan catatan tidak mengabaikan mutu dan keadilan bagi fasilitas kesehatan,” ujarnya.***

Tags: , , , , ,

Baca Juga

Rekomendasi lainnya