DETAKBOGOR.COM – Harga Bitcoin terus merosot pada hari Kamis, memperpanjang tren penurunan baru-baru ini meskipun ada sedikit dorongan dari reli di Wall Street.
Federal Reserve mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September, namun sentimen pasar kripto tetap tertahan oleh kekhawatiran akan adanya penjualan massal Bitcoin oleh pemerintah AS.
Pemerintah AS terlihat mulai memobilisasi Bitcoin senilai sekitar $2 miliar pada awal pekan ini, menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor.
Selain itu, janji-janji positif terhadap kripto dari calon presiden Partai Republik Donald Trump tampaknya mulai kehilangan daya tariknya.
Jajak pendapat Bloomberg menunjukkan Kamala Harris, calon terdepan dari Partai Demokrat, mengungguli Trump di tujuh negara bagian yang menjadi medan pertarungan penting.
Pada pukul 01:01 WIB, harga Bitcoin turun 2,9% dalam 24 jam terakhir menjadi $64,256.2, setelah sebelumnya sempat menyentuh titik terendah di $63,599.5.
Fed Isyaratkan Penurunan Suku Bunga, Bitcoin Tetap Tenang
Pada hari Rabu, Federal Reserve memutuskan untuk menjaga suku bunga tetap stabil seperti yang diharapkan.
Ketua Jerome Powell menyebutkan kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September, terutama jika data ekonomi menunjukkan perbaikan.
Pernyataan Powell memicu reli tajam di Wall Street, yang diperkuat oleh laporan pendapatan positif dari sektor teknologi.
Meskipun optimisme atas kebijakan Fed dan prospek suku bunga yang lebih rendah seharusnya menguntungkan kripto, pasar tetap bias terhadap ekuitas.
Pasar kripto cenderung berkembang dalam lingkungan suku bunga rendah karena peningkatan likuiditas yang mendukung sifat spekulatifnya.
Namun, di luar AS, sentimen risiko kurang antusias. Pasar Jepang jatuh setelah Bank of Japan menaikkan suku bunga dan mengindikasikan kemungkinan kenaikan lebih lanjut, mencerminkan ketahanan ekonomi Jepang.
Yen melonjak karena langkah BOJ, membuat Bitcoin mencapai level terendah dalam tiga minggu terakhir terhadap mata uang tersebut.
Dinamika Geopolitik Menambah Kekhawatiran
Ketegangan geopolitik yang meningkat di Timur Tengah juga turut menekan pasar. Pembunuhan seorang pemimpin Hamas di Iran menambah ketidakpastian dan mengurangi selera risiko di kalangan investor global.
Dengan berbagai faktor yang mempengaruhi pasar, baik dari kebijakan ekonomi hingga dinamika geopolitik, investor Bitcoin harus bersiap menghadapi volatilitas yang mungkin terus berlanjut dalam waktu dekat.***
Tags: Federal Reserve, Harga Bitcoin, Wall Street
Baca Juga
-
Berita.Headline
Pj Bupati Bogor Tampilkan Inovasi Unggulan LAPOR PAK dan SAUR SEPUH di Ajang IGA 2024
-
Berita.Headline.politik
Calon Bupati Bogor Rudy Susmanto Ikut Senam Zumba Bersama Ribuan Emak-Emak di Goa Lalay
-
Berita.Headline.olahraga
Rapat Kerja KONI Kabupaten Bogor: Mantapkan Langkah Menuju Porprov Jabar 2026
-
Berita.Headline
Pengurus KNPI Kabupaten Bogor Dilantik, Wahyudi Chaniago: Siap Dukung Pemerintah
-
Berita.Headline
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Hadiri Rakornas Sinergitas Penyusunan RTRW
-
Berita.Headline
Tebar Benih Ikan di Cibinong Situ Plaza, Pemkab Bogor Dorong Ketahanan Pangan
Rekomendasi lainnya
-
Berita.Headline
IWAPI Kabupaten Bogor Bagikan Makanan Bergizi Gratis Dukung Ketahanan Pangan
-
Berita.Headline
Tanah Longsor Terjang Pamijahan, Bogor: Satu Rumah Rusak, Satu Keluarga Diungsikan
-
Berita.Headline
Cegah Korupsi, Pemkab Bogor Dorong Transformasi Tata Kelola Pengadaan Barang dan Jasa
-
Berita.Headline.politik
Andi Permana dan Marlyn Maisarah Ajak Masyarakat Dapil VI Kabupaten Bogor Menangkan Prabowo Gibran Satu Putaran
-
Berita.Headline
Desa Ciburayut Dipadati Pengunjung, Pagelaran Wayang Golek Hari Koperasi ke-77
-
Berita.Headline.Hukum
Dua Anggota PWI Kabupaten Bogor Laporkan YS ke Polres Bogor Atas Tuduhan Pencemaran Nama Baik dan UU ITE