DETAKBOGOR.COM – Bulan suci Ramadhan tak hanya diisi dengan ibadah dan puasa, tetapi juga dipenuhi dengan beragam tradisi yang menjadi bagian khas dari kehidupan masyarakat Bogor.
Beberapa tradisi yang mencuat dan menyatukan warga Bogor dalam kebersamaan adalah Cucurak, Munggahan, dan Pawai Obor.
Cucurak: Makan Bersama Sebelum Ramadhan
Beberapa hari sebelum Ramadhan tiba, masyarakat Bogor menggelar tradisi Cucurak. Dalam bahasa Sunda, “cucurak” bisa diartikan dengan bersenang-senang makan bersama.
Tradisi ini menjadi ajang berkumpul dan menikmati hidangan khas Sunda seperti ikan, lalapan, tahu, dan tempe. Suasana yang ramai dipenuhi tawa dan canda, menciptakan momen keakraban di antara warga.
Cucurak tak hanya soal kuliner, tetapi juga sarana untuk menjalin silaturahmi. Keluarga, tetangga, dan sahabat berkumpul untuk menikmati hidangan bersama, saling berbagi cerita, dan merayakan kebersamaan.
Tradisi ini juga menjadi waktu yang tepat untuk saling bermaafan, membersihkan hati sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.
Munggahan: Berkumpul dan Bermaafan Sebagai Persiapan Ramadhan
Satu atau dua minggu sebelum Ramadhan, masyarakat Bogor melibatkan diri dalam tradisi Munggahan. Tradisi ini menjadi momen untuk berkumpul, berbagi kebahagiaan, dan saling bermaafan.
Seiring dengan atmosfer kebersamaan, Munggahan menjadi waktu yang tepat untuk mempererat tali persaudaraan dan meningkatkan keharmonisan di antara warga Bogor.
Dalam suasana yang penuh toleransi dan keakraban, Munggahan memberikan peluang bagi setiap individu untuk menyampaikan permohonan maaf dan memaafkan.
Hal ini menciptakan lingkungan yang damai dan penuh kasih sayang, sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam bulan Ramadhan.
Pawai Obor: Semarak Menyambut Ramadhan
Pawai obor menjadi tradisi yang tak kalah meriah dalam menyambut bulan suci Ramadhan di Bogor. Warga Kabupaten dan Kota Bogor berbondong-bondong mengikuti pawai yang dihiasi obor, menciptakan panorama cahaya yang memukau.
Tradisi ini tidak hanya sekadar perayaan visual, tetapi juga sarana untuk menyatukan seluruh komunitas dalam semangat kebersamaan.
Pawai obor diisi dengan berbagai elemen budaya dan seni lokal. Dari tarian tradisional hingga musik khas Bogor, setiap elemen memberikan warna yang khas dan memperkaya pengalaman warga yang menyaksikannya.
Pawai ini menciptakan kebanggaan atas identitas budaya mereka sambil menyemarakkan semangat menyambut Ramadhan.
Dengan Cucurak, Munggahan, dan Pawai Obor, Bogor tidak hanya merayakan Ramadhan sebagai momen keagamaan, tetapi juga sebagai periode di mana nilai-nilai kebersamaan, saling bermaafan, dan kebanggaan akan budaya lokal sangat dijunjung tinggi.
Tradisi menyambut Ramadhan ini menciptakan hubungan yang erat antarwarga serta memperkaya pengalaman hidup dalam keragaman budaya Bogor.***
Tags: Bulan Suci Ramadhan, Masyarakat Bogor, Tradisi Khas dan Unik
Baca Juga
-
Berita.Headline.politik
Cabup Bogor Rudy Susmanto Salurkan Hak Suara di TPS 03 Puri Nirwana Estate
-
Berita.Headline
Tarawih Keliling di Masjid Al Mansyur, Rudy Susmanto Serahkan Bantuan dan Paket Sembako untuk Marbot
-
Berita.Headline
Her Registrasi PWI Kabupaten Bogor Disambut Antusias, Langkah Awal Menuju Konferensi Akhir Juni 2025
-
Berita.Headline
Pj Bupati Bogor Terima Aspirasi Serikat Buruh dalam Peringatan Hari Buruh Sedunia
-
Berita.Headline
Pemkab Bogor dan PT Malindo Feedmill Sinergi Salurkan 40 Ribu Telur untuk Pengentasan Stunting
-
Berita.Headline
Kang Dechan Siap Buka Posko Aduan Jika Ijazah Siswa Masih Tertahan
Rekomendasi lainnya
-
Berita.Headline
Apel Perdana: Ade Ruhandi Ungkap Program Prioritas Bogor 2025-2030
-
Berita.Headline
Pemkab Bogor Gelar Job Fair di Kabogor Fest, Sediakan 1.824 Lowongan Pekerjaan
-
Berita.Headline
Rudy Susmanto Hadiri Gunting Pita Renovasi Makam Pangeran Sake
-
Berita.Headline
Ribuan Pemancing Padati Setu Gedung Kesenian, Satu Ton Ikan Ditebar dalam Mancing Massal Bersama Bupati Bogor
-
Berita.Headline
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Sastra Winara Apresiasi Marching Competition 2025 di Stadion Pakansari
-
Berita.Headline.politik
Dukungan Paslon Rudy Susmanto-Jaro Ade Menguat, Relawan Bramus Targetkan 90 Persen Suara di Dapil 3